TUGAS 3 : REVIEW JURNAL

REVIEW JURNAL PENERAPAN SISTEM PAKAR


Nama jurnal : Penerapan Forward Chaining Pada Program Diagnosa Anak Penderita Autisme

Latar Belakang

Autisme merupakan gangguan perkembangan mental pada anak menyebabkan seorang anak sulit untuk berinteraksi sosial. Diagnosa autisme biasanya dilakukan oleh seorang pakar/ahli dibidang tumbuh kembang anak, namun sebenarnya orang tua juga dapat melakukan diagnosa awal kemungkinan autisme pada anak dengan melakukan pengamatan perilaku anak dalam kesehariannya terutama dari cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dengan anak sebayanya, dan kemampuan berimajinasi pada anak. Untuk mengetahui apakah anak menderita autisme atau tidak diperlukan bantuan seorang pakar yaitu seseorang yang ahli dalam tumbuh kembang anak. Namun pakar tersebut tidak selalu dapat memecahkan masalah tersebut setiap waktu. Berdasarkan kondisi di atas, maka dibangunlah sebuah sistem yang menggunakan teknologi komputerisasi yang dapat mengadopsi kemampuan seorang ahli atau pakar yaitu teknologi komputerisasi yang dapat mengadopsi seorang ahli atau pakar yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan adalah Sistem Pakar yaitu suatu sistem yang mengandung pengetahuan dan pengalaman dari satu atau bayak pakar dalam suatu area pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi terhadap suatu masalah, dalam hal ini dibangun Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis.

Metode

Forward Chaining adalah metode pencarian / penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan, penelusuran dimulai dari fakti yang ada lalu bergerak maju melalui premis-premis untuk menuju ke kesimpulan / bottom up reasoning. Forward Chaining melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya (seperti diilustrasikan pada Gambar 2). Jika klausa premis sesuai dengan situasi, maka proses akan memberikan kesimpulan.



Pembahasan

1. Perancangan Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Dalam pembuatan sistem pakar, fakta dan pegetahuan yang berhubungan dengan gejala-gejala anak penderita autis akan digunakan dalam mengambil suaty kesimpulan. Fakta dan pengetahuan tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar dan sumber lain seperti buku, jujrnal halaman internet, dan lain-lain. Fakta dan pengetahuan yang telah didapatkan akan diterjemahkan oleh pembuat sistem atau knowledge engineer menjadi basis pengetahuan yang tersimpan dalam sistem yang dibuat. 

2. Mekanisme Inferensi
Mekanisme inferensi  dengan metode forward chaining untuk sistem pakar pendiagnosa anak autisme memiliki tahapan yang sederhana karena menggunakan ekspresi logika dalam kaidak produksi dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Langkah 1, ajukan pertanyaan pada pengguna
b) Langkah 2, tampung inputan dari pengguna sebagai premis rule pada short term memory.
c) Langkah 3, cek rule berdasarkan inputan yang ditampung pada short term memory, jika ditemukan ulangi langkah 1 sampai dengan langkah 3. Jika tidak ditemukan maka berikan default output.
d) Langkah 4, berikan solusinya.

3. Implementasi dan Analisis Sistem
Form Konsultasi merupakan form yang digunakan untuk melakukan konsultasi dalam mendeteksi anak penderita autisme. Pada form ini, pengguna diberikan pertanyaan mengenai perilaku, komunikasi dan interaksi sosial yang ditunjukkan anak sehari-hari. Form ini terdiri atas dua form, yaitu Form Tanya Usia (Gambar 5) dan Form Tanya Gejala (Gambar 6), selanjutnya berdasarkan usia dan gejala yang diberikan pengguna maka sistem akan menampilkan Form Solusi (Gambar 7) sebagai hasil deteksi kondisi anak dan Form Terapi (Gambar 8) jika anak membutuhkan terapi khusus.Pengguna juga dapat melihat tahap kemampuan normal anak sesuai dengan usianya pada Form Perkembangan (Gambar 9).








Kesimpulan

1. Implementasi sistem melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pada fakta yang ada dengan metode forward chaining. Penelusuran dimulai dari fakta-fakta yang ada baru kesimpulan diperoleh, aturan yang ada ditelusuri satu persatu hingga penelusuran dihentikan karena kondisi terakhir telah terpenuhi.

2. Sistem Pakar pendekteksi anak penderita autisme ditujukan untuk mendeteksi anak penderita autisme. Pada implementasinya sistem ini telah memnuhi tujuan tersebut dengan penggunaan basis data dan basis aturan. Basis data terdiri dari kumpulan tabel-tabel pengetahuan pakar, yaitu tabel spektrum , tabel usia , tabel gejala , tabel terapi , dan basis aturan berupa tabel relasi.

Saran

1. Sistem sebaikya dilengkapi dengan fasilitas penambahan jenis kelompok usia dan jenis spektrum autis, sehingga seluruh spektrum autis pada seluruh kelompok usia dapat dideteksi

2. Untuk jenis inputan pada Form Tanya Usia sebaiknya tidak menggunaka radio button, agar bisa di-update secara otomatis jika terjadi perubahan pada database, misalnya menggunakan combobox.

3. Perlunya penambahan data-data gejala yang menentukan soslusi dari sistem mengingat seiap anak pada spektrum autis memiliki gejala yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga solusi yang dihasilkan akan lebih akurat.









Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI KOPERASI SISWA PERINTIS SMAN 7 PURWOREJO

ANALISIS WEBSITE SMAN 34 JAKARTA